Daftar isi

Traffing Blog

SEO Stats powered by MyPagerank.Net
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Web Hosting
Page Rank Checker
Arts blogs
hotell Barcelona
Education
Web Design Blogs
blog directory

Gallery

Create myspace graphic with Gickr

Adat istiadat suku dayak

Pertama bila datang disuatun kampung, maka tamu wajib melaporkan diri kepada pembakal  (kepala kampung) atau wakilnay menerangkan maksud kedatangannya secara terperinci. Juga menyebut nama,asal dan tujuan daerah yang dituju, juga jumlah anggota rombongan , lamanya berada dideasa itu, apa yang dibawa, dan 
sebagainya.setelah mengenalkan diri dan memohon perlindungan serta berjanji untuk mematuhi adat istiadat yang ada dikampung itu, barulah kepala kampung mengumumkan kepada masyarakatnya akan ada tamu datang  agar diterima dan dilindungi dengan baik, biasanya bila ini telah dilaksanakan dengan baik , tidak akan ada masalah lagi dan semua berjalan lancar.
Kalau bertandang kerumah penduduk, terlebih dahulu ditanyakan  apakah ada penghuni laki-laki dirumah tersebut. Bila dirumah tersebut ada oenghuni laki-laki yang ada: apakah diijin kan masuk  dan bertandang kerumah tersebut, bila telah mendapat persetujuan, tamu boleh masuk kerumah dan biasanya dipersilahkan duduk dilantai yang telah digelar tikar oleh pemilik rumah.
Sudah merupakan suatu kebiasaan bila berkunjung kekampung-kampung daerah suku dayak, sebagai tanda penghormatan , apabila yang datang berkunjung adalah pemuka masyarakat yang dihormati disegani, akan diberikan buah tangan berupa ayam, atau telur taau pula berupa sayur-mayur . semua pemberian yang telah meraka dengan tulus iklas sebaiknya diterima dengan baik  dan jangan sekali-kali diganti dengan uang. Karena bila diberi uang , mereka kurang senang ( tersinggung ) kecuali meraka memang jelas menawarkan  dan menjual apa yang telah diberikan. Jikas tamu yang sedang berkunjung juga ingin memberikan sesuatu sebagia tanda terima kasih untuk apa yang telah diterima, berikanlah rokok, atau garam, atau dapat juga berupa bahan kain/pakaian, ataupun tembakau. Jadi sebaiknya jangan berupa uang, lebih baik berupa barang  saja agar mereka tidak mnerasa bahwa apa yang telah diberika dengan tulus hanya dihargai dengan uang (dibayar). Sering juga terjadi untuk menyambut tamu yang dihormati, kepada para tamu disunguhkan arak (dalam bahasa dayak, baram/danom tewun tihang). Disaran kan untuk menerima dan meminum arak yang telah diberikan sekalipun hanya diminum sedikit sekali, jangan menolak arak yang telah diberikan karena maksud pemberian arak adalah rasa ungkapan rasa gembira , dan horamt, akan tetapi bila tamu yang datang tidak menerima dan sedikit pun tidak mencicipi, perasaan mereka  akan sangat tersinggung.
Sering juga terjadi untuk menghormati tamu yang datang, disambut juga dengan tari-tarian yang diiringi bunyi-bunyian (musik tradisional).  Bila ada tari –tarian ini tamu diajak turut menari bersama , disaran kepada tamu yang diajak menari untuk tidak menolak ajajkan, sekalipun tamu yang datang tidak pandai menari atau bahkan tidak suka akan tari-tarian, usahakan untuk dapat menari bersam mereka dalam arti tidak menolak ajakan yang tulus iklas, hal ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan mereka dan untuk menghindari adanya perasaan kurang enak dihati.
Untuk minum arak /baram/danom tewun tihang, biasanya digunakan tanduk sapi/tanduk kerbau yang tentunya sudah dibersihkan dan disiapkan untuk acara yang sedang berlangsung.
Dalam neyambut kedatangan tamu yang dihormati dan disegani, sebagai rasa riang gembira menyambut tamu yang datang , mereka melahap 7x berturut-turut. Malahap selain dimaksud untuk menunjuk rasa  kegembiraan dalam menyambut tamu, juga mengantar panglima-panglima yang akan berangkat perang. Kadang-kadang terjadiuntuk menyambut tamu yang datang darin jauh, disambut dengan acara hatabusung-hatabarang yang artinya tamu yang datang dari jauh disambut dengan perahu yang dhiasi ukiran  dan bulu burung , kemudian dalam didalam perahu mereka menari nari dan menyanyi dengan diiringi bunyi-bunyian, juga ada bukung untuk mengelu-gelu tamu, perahu 7x mengelinggi perahu tamu yang datang, juga tidak lupa menari, menyanyi mereka juga melahap.
Tamu yang datang, menundukan kepala sebagai ucapan terimakasih, menerima apa yang telah diberikan/ diserahkan oleh kepala adat menyerahkan arak/baram dalam tanduk kerbau/sapi dan dipersilahkan tamu untuk mencicipinya, setelah itu tamu dipersilahkan duduk digong menghadap matahari terbit (arah timur) dan kepala adat mengurapi darah ayam  atau darah sapi (untuk tamu yang beragama islam), dan darah babi untuk tamu yang bukan beragama islam.
Darah binatang diurapi pada dahi, tangan,dada dan kaki tamu. Suku dayak dalam pelaksanaan upacara adat , berhati-hati dan sangat menghargai agama  tamu yang datang, itulah sebabnya bila ada tamu yang datang , hal pertama yang mereka tanyakan adalah agama dari tamu yang datang, bilah tamu mnegatakan oloh masih berati agama islam . untuk tamu yang beragama islam, akan diserahkan ayam hidup, telur dan sayur-sayuran untuk dimask sendiri, kecuali bila tamu datang mempercayai mereka untuk memasakkan. Untuk tamu yang tidak beragama islam, masakkan langlung dimasakan dan disantap bersama-sama.  
Perlu dijelaskan untuk menghindari kesalah pahaman: bahwa  bagi suku dayak Ot Danum, Punan Heban, Apu Kayan,Siang, Bahau, Katingan, dan suku dayak pada umumnya, cara menunjukkan rasa hormat yang paling tinggi ialah dengan mengurapkan darah binatang seperti yang disebut diatas, dan pada pergelangan tangan tamu yang dihormati diikatkan lamiang lilis. Juga dalam upacara sumpah setia yang dilakukan suku dayak kepada pimpinannya akan diadakan tukar menukar darah (hakinan daha hasapan belum) juga dipergelangan tangan diikat lamiang atau lilis.  Kemudian memotong rotan, menabur beras kuning, menabur abu, garam, dan ibu jarti tangan kanan dilukai sedikit untuk mengeluarkan dara. Upacara ini dilaksanakan sebelum jam 12 siang.
Upacara ini merupakan upacara tertinggi dari suku dayak, dan darah adalah lambang bakti. Bila malam hari, tamu yang datang dipersilahkan tidur dibalai.
Biola memasuki suatu perkampungan suku dayak, dan kebetulan dikampung itu ada salah seorang penduduk yang meninggal dunia,maka sesuai adat yang ada, tamu yang datang kekampung itu sebagai tanda turut berduka cita, dan untuk sekedar menghibur kaum keluarga yang ditinggalkan,menyerahkan garam, beras, kelapa,tembakau, walau hanya dalam jumlah sedikit. Juga tamu yang datang seandainya menurut rencana hanya ingin menginap semalam, terpaksa mengulurkan keberangkatan sampai  3 atau 7  hari.
Juga bila ada tamu yang mengunjungi sebuah perkampungansuku dayak, dan salah seorang warganya ada meninggal dunia karena disambar buaya (dalam bahasa dayak, buaya- bajai/bae), maka tamu wajib mengunjung rumah yang tertimpa musibah  utnuk menyatakan rasa turut berduka cita.
Bila pada saat tamu sedang berada disuatu perkampungan  suku dayak, ada serang warganya meninggal dunia karena jatuh dari pohon, maka menurut kebiasaan tanah di sekeliling pohon dikumpulkan pada saat itu juga, tamu yang kebetulan berkunjung kedesa itu juga sedapat mungkin ikut mengumpulkan tanah, walaupun hanya sedikit hanya untuk menunjukkan bahwa tamu yang datang juga ikut turut berduka cita dan sebagai sumbangan bathin untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan.
Kebiasaan lainnya, bila jalan didepan orang  yang lebih tua, harus membukukkan badan  sambil mengulurkan tangan kanan, dan kalau mungkin sebaiknya lewat saja dari sebelah belakang orang tua.                              

0 komentar:

280 Px

280 Px

Web Hosting Hosting 000webhost
Best Hosting
Reseller Web Hosts
Cheap Dedicated Hosting
VPS Hosting Reviews
Cheap Dedicated Hosting
Cheap VPS Hosts

280 Px

  © Blogger templates The Transformers by Blog Tips And Trick 2009