Daftar isi

Traffing Blog

SEO Stats powered by MyPagerank.Net
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Web Hosting
Page Rank Checker
Arts blogs
hotell Barcelona
Education
Web Design Blogs
blog directory

Gallery

Create myspace graphic with Gickr

Masuk dan berkembangnya kebudayaan dan kerajaan-kerajaan hindu-buddha

Sebelum membahas masuk dan berpengaruhnya kerajaan serta agama hindu dan buddha dikalimantan, akan di uraikan secara ringkas keterangan kedua agama itu, agar dapat dibandingkan dengan kepercayaan agama dayak dikalimantan yang tentu masih ada bekas peninggalan-peninggalan ghindu dan buddhanya baik 
kebudayaan maupun kepercayaan.
Dewa dalam agam hindu disebut trimurti, yang meliputi tiga dewa : yaitu, Brahma, wisnu dan Syiwa 
selain dari itu hindu banyak sekali dewa-dewa lain, sepertinya: Ganesya, Anak Batari Durga dengan syiwa.
Menurut kepercayaan agam hindu, manusia itu terbagi atas bahagian yang disebut kasta, yakni (1) Brahmana, golongan ‘ulama, pandita atau penghulu-penghulu agama, (2) Ksatriya, golongan bangsawan atau tentara, (3) syudra, golongan orang kecil (rakyat bawahan). Pengajaran agama dan adat istiadat orang hindu termuat dalam kitab  yang termasyhur bernama weda.
Kira-kira tahun 500 SM di indai ada seorang bangsawan bernama syakya muni, gauthama atau buddha, mengembangkan ajaran agama, yang amat berlainan dengan pengajaran agam brahma, karenanya sering menimbulkan perselisihan besar diantara pengikut kedua agama itu. Resi buddha suka meninggalkan kekayaan dan bertapa. Sehari-hari pekerjaannya mengajar, ia tidak lagi memandang dewa-dewa, dan lagi ia berpendapat bahwa sipat kasta dalam agama brahma tidak diakuinya, pengikut buddha menyebar di ceylon, tibet, tiongkok, dan jepang.
Pengikut hindu terpecah menjadi beberapa mazhah, syiwait menyembah syiwa dan wisynuier. Ditanah  jawa, bali, kalimantan (borneo) agama buddha dan syiwamengalami sinkretisme. Kebanyakan candi dikalimantan , seperti candi agung , candi laras, dikalimantan selatan bukit pahat, sengau, dan lainnya dikalimantan barat semua bercorak syiwa. Boleh jadi candi-candi ini buatan keturunan sanjaya.
Pada tahun 261 SM Hindia muka diperintah oleh ayoka. Kerajaan pataliputra swbelah timur benaret beragama buddha, yang memerintah pada waktu itu ialah raja-raja vandawa (pandawa)  yang sangat kenamaan dan termasyhur dalam mahabrata, raja palawa sampai abad ke-9, pada waktu itulah dirikan candi-candi, gedung-gedung, dan pura-pura yang megah oleh mahendraman (600-625).
Dalam buku tulisan huen-tsang, seorang tionghoa buddha, pallava disebut sebagai tanah yang sangat subur,penduduknya memiliki kelibihan dibandingkan penduduk negeri lainnya, karena keberanianya, kesetiannya, dan pandangannya terhadap kekuatan ilmu. Pallava memiliki tanah jajahan, yaitu indo cina, malaka, campa(pesisir timur anam), dan kamboja yang dirikan paada tahun 435.  Di negeri-negeri itu banyak didirikan candi-candi brahmadan buddha. Di kutai (kutei) kalimantan utara, sukadana (kalimantan barat), kalimantan selatan, palembang (sriwijaya), jawa tengah dan lain-lain.
Kerajaan hindu yang berdiri pertama kali dikalimantan ialah kutai, yang waktu itu bernama tanjung kute,  kira-kira tahun 400. Peninggalan kerajaan hindu dikutai, meliputi sejumlah barang kesenian yang terdapat dalam gua  di gunung kumbeng, kotabangun, dan muara kaman, (sangkulirang). Menurut tulisan dalam barang itu, menunjukkan berasal dari raja mulawarman anak aqwarman, cucu dari kudungga. Batu kesinian ini sekarang tersimpan di gedung gajah jakarta dan menurut penyelididkan para ahli kesenian, nyatalah bahwa batu yang tertua peninggalan hindu diindonesia.
Ketika kerajaan hindu berkembang diseluruh kepulaun indonesia, hingga masa kerajaan hindu majapahit, pulaua kalimantan juga tidak terlewatkan dipengaruhi oleh hinduisme, waktu itu kalimantan masih bernama tanjung negara. Kerajaan hindu masuk kekalimantan kira-kira tahun 1350, pada masa Hindu-majapahit. Andayaningrat, yang bergelar ratu pengging berlayar dengan kapal dan tentaranya untuk menaklukan berapa tempat diindonesia, seperti makasar,gowa, bangawai, salaya, bantian (selebes). Sumbawa, flores, ceram, ternate, brunai, jambi, riau, lingga, pasai, udung, tanah semenanjung malaka, mempawah, sukadana, pasir, pulau laut, sabuku, banjarmasin, pontianak, sambas, jawa barat, jawa timur, dan jawa tengah.
Pada tahun 1300-1400 dikalimantan ada beberapa tempat yang telah dimasuki hindu, tetapi tercampur peradapan jawa, disebabkan oleh kerajaan majapahit. Dalam abad ke-14 (1365) sebagaian daerah yang ditaklukan oleh majapahit adalah kotawaringin, sampit, katingan,kapuas, dan banjarmasin yang beribukota di tanjung pura dimasiki oleh kerajaan hindu pada kurang lebih tahun 1200, yaitu sebelah selatan sukadana, sungai berito,, (barhito atau murung), tabalung, dan amuntai, sabuku, pulau laut, pasir, kutai, berau,, (kalimantan selatan dan timur).
Kerajaan hindu masuk dikalimantan barat , meliputi sedu 1350, sambas 1350, kapuhas (kapuas) 1350, pontianak 1365-1405, kedangdangan 1350, tanjung pura 1200, bunhi 977, dan tiram 1350. Peninggalan hindu di kalimantan barat meliputi  batu-batu/candi-candi di sanggau dan batu pahat.
Kerajaan hindu masuk di kalimantan selatan dan timur, meliputi kotawaringin 1350, sampit 1350, barito (murung) 1350, munir (pulau laut) 1350, sawaku (sabuku) 1350, tabalung 1350, pasir 1350, tanjung kute (kutai) 1350, muara kaman (sangkulirang) 1400, dan berau 1350, peninggalan kerajaan hindu majapahit di kalimantan selatan, ialah candi laras di margasari dan candi agung di amuntai; kalimantan timur ialah batu kesenian  di muara kaman, gunung kumbang dan kota bangun (sangkulirang).
Kerajaan hindu masuk di kalimantan utara yaitu kotalingga 1350 kalka 1350, malang 1350, brunai 1400, bruneng 1350, dan seludung 1350.
Tampaknya kerajaan hindu di kalimantan (borneo) berturut-turut mulai dari sepanjang pantainya, baru kemudian masuk di pedalaman. Di barito mereka menggunakan kapal-kapal  masuk melalui sungai barito, mendirikan negara dan rumah-rumah pemukiman. Mereka berlabuh di pulau yang disebut ampu jatmika, pulau hajong  tanah (kalimantan) dan terus mudik melalui sungai barito (murung). Seorang mualim,  atau pandita hindu, melarang laksamana mengambil jalan  sebelah kiri karena takut pada suku dayak, menurut para mualim mereka, di situ merupakan tempat yang baik.
Ampu jatmika, putra saudagar jantam mangkubumi (dari hindu-keling) dengan 4 pengiringnya, mengali tanah disana, dan ,merasakan tanahnya laksana api, harum seperti daun pudak; maka disitulah empu jatmika mendirikan negeri disebut candi laras yang sekarang peninggalannya di margasari, sebagian lainnya terus mudik mendirikan pula satu negeri bernama candi agung, sekarang ada di amuntai.

0 komentar:

280 Px

280 Px

Web Hosting Hosting 000webhost
Best Hosting
Reseller Web Hosts
Cheap Dedicated Hosting
VPS Hosting Reviews
Cheap Dedicated Hosting
Cheap VPS Hosts

280 Px

  © Blogger templates The Transformers by Blog Tips And Trick 2009